When We Feel Jealous, When We Had Some Bad Disease

" Masa lalu biarlah masa lalu
Jangan kau ungkit jangan ingatkan aku
Masa lalu biarlah masa lalu
Sungguh hatiku tetap cemburu"


Begitu kira-kira cuplikan reff dari lagu dangdut berjudul "Masa lalu".
Saya tidak begitu menyukai musik dangdut apalagi jenis koplo gini, tapi karena di sekitar saya sering yang mendengarkan lagu ini otomatis Saya ketularan. Ketularannya bukan suka dengerin musik dangdutnya tapi satu lagu aja.
Ya... lagu ini, masa lalu.

Di kantor Saya yang istimewa ini punya ruang karaoke buat pegawe - pegawe hobi nembang.
Hmm.. kebanyakan bapak - bapak ini suka banget lagu ini, dan di meja kantor pun meski sudah dipisahkan dengan cubicle tetap saja terdengar mp3 "masa lalu".

Sedikit saya sambungkan dengan kisah saya mengapa saya tertarik dengan lagu ini.
Jujur saya sudah ***** kali pacaran (sensored), sering kali melakukan kesalahan yang sama.

Setiap saya menjalani hubungan dengan seseorang, saya selalu membandingkan dengan masa lalu Saya ataupun dengan masa lalunya.

Saya sendiri bingung, tetapi ini semacam penyakit menurut Saya yang perlu perlu sangat dihentikan karena benar - benar merugikan Saya.
Contohnya Saya dengan mantan pacar Saya ke-3 ini sering kali bersitegang ketika Saya selalu membandingkan Saya dengan mantan dia yang cantik dan smart.
Begitu pun dia, sering kali membandingkan dirinya sendiri dengan mantan - mantan Saya ataupun sahabat - sahabat pria saya yang lebih dari dia.
Dan pada akhirnya kita sama - sama merasa useless.
Emang tak ada habisnya dan ini menyiksa sekali.

Pacar Saya yang sekarang pun (semoga terakhir) juga pada akhirnya membuat Saya demikian. Sebelum kami menjalin hubungan dia pernah cerita dan sedikit bangga dengan mantannya yang super hebat itu.

Dari beberapa kali pacaran, kenapa membuat diri Saya semakin useless??
Sebenernya ada beberapa cara yang menurut akal sehat Saya manjur.
  1. Masa lalu itu bagian dari proses maturation. Poin sebenernya adalah rasa cemburu dari masa lalunya, mungkin bisa jadi karena kita terlalu sayang. Pernah gak berpikir Tuhan telah mempertemukan kita dengan orang yang mendampingi kita sekarang ini? Yasudah terima dia sepaket dengan masa lalunya.
  2. Beda Nasib bukan takdir. Heiii.. inget yaaa nasib itu bisa diubah dengan usaha. George, Anak Pak Joseph (pengandaian) ini sekarang sedang melanjutkan S3 nya di Oxford. Dia adalah pengusaha muda yang kreatif dan banyak pengagumnya. Sudah terlihat dari kecil dia memang sering berprestasi dan didukung dengan fasilitas dari orangtuanya. Maklum Pak Joseph adalah seorang Pengusaha yang sangat dihormati di wilayahnya dan istrinya adalah seorang dokter. Jangan merasa kita kalah dan terpuruk, kita hanya beda nasib. Mungkin akan lebih berarti ketika kita dari keluarga yang tidak berada namun kita menjadi orang yang berada. Jadi please jangan membandingkan diri kita dengan orang lain yang memang beda nasib dari kita. Kalau nasib kita jelek, bisa kita ubah kok dengan usaha kita.
  3. Selalu bersyukur. Satu hal lagi yang mungkin kita lupa akan rasa bersyukur kita terhadap Sang Pencipta. Hidup tidak melulu untuk bersaing, hidup tak melulu untuk berduka, dan hidup tak melulu untuk bersuka. Coba deh ketika kalian bercermin dan mengeluh ''aaaahh kenapa jerawat Saya ada di mana - mana siiih??'' (misalnya), maka seketika ingatlah semua itu hanya titipanNya, masih mending cuma di kasih jerawat dibanding dengan Siti Nur Jazilah alias Lisa pasien face off dari Surabaya yang konon katanya tersiram bahan kimia. So how? 
  4. Tak akan ada habisnya. Imagine it setiap kali kita membandingkan diri kita dengan satu kelebihan orang lain kita merasa useless, bagaimana dengan kelebihan - kelebihan mereka yang lain, kita akan merasa deep in useless . Tak akan ada habisnya dan bahkan wasting time.
Bagaimana kalau kita ubah diri kita dengan mengoptimalkan potensi yang ada bukan untuk dibanding - banding kan dengan kelebihan orang lain. Inget orang cantik pun bisa kentut, maksud saya di sini bahwa orang yang terlihat sempurna di mata kita pun sebenarnya dia banyak kekurangan. Tapi bukan berarti  Saya mengajarkan untuk mencari - cari kekurangan orang lain.


Itu aja sih...  Sebenernya buat draft Saya sendiri tapi saya iseng - iseng publish siapa tau bermanfaat.
Mungkin lain kali akan saya tambah lagi poin penting gimana caranya kuat dan bangga terhadap diri kita sendiri. :))
Coba baca juga "Berdamai dengan Masa Lalu"

Keep in fight

Sincerely,
Wenni