Ketika uang adalah raja

Pengalaman yang embrassing!

Saya benar - benar merasa duniawi hari ini karena merasakan betapa penting dan berharganya selembar "uang" bagi kehidupan kita.
Baru saja saya pulang dari nongkrong dengan teman - teman Saya (Skarp).
Dan dini hari ini adalah tanggal 25. Yang mana seharusnya pukul 00.00 a.m payroll gaji saya masuk ke rekening.
Namun nyatanya tidak !

Tanggal 24 sore hari, Saya diajak paksa nonton teman Saya. Awalnya Saya akan menghadiri acara festival jajanan pasar di Grand city bersama teman Saya yang lain (Merry).
Namun tawaran menggiurkan dari teman - teman Saya (Skarp) memaksakan diri untuk ikut menonton M A M A .
Saya sadar betul uang di dompet Saya tinggal dua puluh lima ribu rupiah. Kalau saja hanya pergi ke festival jajanan itu cukuplah. Tapi Saya beralih untuk menonton.
Karena uang Saya tidak cukup Saya menjatuhkan harga diri Saya untuk menelpon sang pacar.
Pinjam uang !

Saya bertanggungjawab sekali terhadap Merry ini. Karena Saya yang mengajak nonton jadi Saya yang harus menraktirnya.
Sialnya kartu kredit Saya juga sudah habis limitnya. Saya menyesal telah berhedon ria sebelumnya tanpa menyisakan sedikit harta untuk detik - detik sebelum gaji masuk rekening.

Kembali ke sang pacar, karena beliau ini sangat sibuk, jadi tidak bisa ikut menemani saya nonton bersama anak - anak Skarp ini tapi dia berjanji akan membayar tiketnya nanti. Waduh isin tenan !

Well, sesudah nonton, kami, Skarp dan Merry nongkrong di sebuah coffee shop.
Kali ini sang pacar ikut. Karena Saya sangat gengsi, saya berbisik kepada Merry untuk meminjamkan uang terakhirnya(juga).
Saya berpikir apapun yang terjadi Saya harus mengganti tiket bioskop tadi.
Meskipun makan dan minum mereka yang traktir.

Saya letakkan uang lima puluh ribu rupiah di meja. Pacar Saya marah besar, dia tidak mau menerimanya karena dia tahu Saya sudah tidak punya uang.
Tapi dasarnya Saya ini menjaga harga diri Saya di depan teman - temannya, jadi lebih baik Saya mengganti meski ujungnya Saya harus pinjem Merry.

Dan pulanglah kami (Saya dan Merry) ke kos setelah berhasil meletakkan uang pengganti tiket di meja kafe.

Pukul 00.15 terlihat di jam tangan Saya. Saya yakin gaji Saya sudah masuk 15 menit yang lalu. Karena Payroll saya masuk tangal 25 pukul 00.00. Saya tidak lagi menerima SMS banking karena yang terdaftar adalah nomer mobile phone saya yang lama.
Mampirlah Saya ke ATM.

DAAAAANNNNN
Apa yang terjadi?????
Belum masuk sodarah!
Betapa malunya Saya!
Apa yang harus Saya katakan pada Merry setelah keluar dari ruang ATM itu???
Dengan lemas Saya membuka pintu "Mer, Sorry belum masuk. Coba ntar sebelum berangkat kerja ya Mer?"
Merry juga terkejut karena Saya tahu payroll dia justru lebih lambat, akhir bulan.
Untungnya dia sabar menghadapiku meski sedikit tersiksa sepertinya.
"Yakin gapapa Mer? Masih ada duit buat makan gak besok?" tanyaku
"emmm...semoga ada" ujarnya pelan

Semakin bersalah dan Saya berjanji untuk langsung mentransfer uang yang saya pinjam tadi ketika melihat rekeningku sudah berisi.
Oh ya Tuhaaann... benar - benar deh Uang itu emang hebat yah sudah membuat Saya kelimpungan.
-_________________-"




#Kos-anMerry
#Galau

#ThanksGod

2 comments: