Hari Terakhir Kerja Sebelum Liburan Hari Raya Idul Fitri 1434 H

Sedihnya ketika melihat bangku kerja sudah mulai banyak yang kosong hari ini.
Mereka mencuri start untuk mudik bersama keluarga ke kampung halaman.
Bahkan detik - detik menjelang pulang dari kantor sudah banyak yang berjabat tangan berpelukan mengucapkan "mohon maaf lahir batin"

Heii... ini belum lebaran teriak Saya dalam hati.

Namun tetap saja saya menyambut mereka dengan senyuman hangat dan merasa hari itu bisa jadi hari terakhir kami bertemu. Karena Saya ingat kematian akan datang sewaktu - waktu, wallahu'alam bishshawab.

Mereka mengingatkan Saya bahwa Lebaran memang sudah diambang pintu, diperkirakan tanggal 8 Agustus 2013 minggu depan. Dan evaluasi pada diri Saya bahwa Ramadhan kali ini belum tampak ada perubahan baik dalam diri Saya, atau bahkan penurunan kualitas ibadah Saya.
Astaghfirullahaladzim....



Tausiyah ba'da shalat Dhuha tadi pagi seolah menampar Saya dari kesenangan duniawi.

Ustadz Kristian Bangun Samudra, beliau seorang mualaf bahkan dulunya pastur dari Vatican University.
Beliau mengatakan bahwa sesungguhnya seorang muslim mau belajar agama itu jika ia mendapatkan hidayah.
Hidayah itu tidak dapat datang dengan sendirinya kecuali ia yang mendatanginya.
Dan seorang muslim belum dikatakan bangga dengan islam jika kewajiban sebagai umat islam masih saja sulit dilakukan misalnya shalat di awal waktu terutama shalat subuh.

Saat ini memang banyak jenis aliran dari kaum muslim sendiri, menurut Ust. Bangun, hal yang paling penting menghormati perbedaan itu dan bukan menjadikan perpecahan antar umat islam sendiri karena sesungguhnya yang wajib diperangi adalah kaum musyrik dengan benar.

Beliau sempat menceritakan ketika dia mempelajari Al Quran pertama kali, lucunya dia membaca dari kiri ke kanan. Bertemulah ia dengan surat Al Ikhlas :
1).Qul huwa allaahu ahadun,
2).allaahu shamadu,
3).lam yalid walam yuuladu,
4).walam yakun lahu kufuwan ahadun.

Terjemahan Bacaan Surat Al Ikhlas
1). Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa
2). Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu
3). Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan
4). Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia

Seketika dia bergetar hatinya, dan semakin penasaran dia mencari maknanya. Kemudian dia tidak langsung percaya atau tidak percaya, namun ia kemudian mencari dan mencari kebenarannya. Subhanallah...

Dia dulu seorang pastur yang membenci kaum muslim. Keluarganya terlahir sebagai seorang katolik dan fanatik. Namun Allah selalu akan membuka pintu hidayahNya jika kita memang niat dan berusaha mencariNya.

Pun terjadi terhadap Saya. Saya yang tadinya cuek dengan ibadah - ibadah Ramadhan, seketika terbangun. Ramadhan tinggal beberapa hari lagi, Allah selalu memberi kesempatan pada umatNya untuk tetap bertaubat dan mengharap ampunan.

Salam,
Wennie

No comments:

Post a Comment