It's not simple but make it steady, dear

Senin, 31 Maret 2014 adalah hari yang ga disangka - sangka, dia bersama rombongan keluarga besarnya datang ke rumahku. Dengan berbagai persiapan sebelumnya, keluarga kita akhirnya bertemu berbincang - bincang mengenai keseriusan kita. Hellooo? emang selama ini ga serius?
yaa. maksudnya ke jenjang yang lebih serius.

Pernikahan.



Ziiinnk! siapa yang nyangka kalo aku bakal nikah di umur semuda ini?
Ga ada. Bahkan aku sendiri juga ga nyangka. Ini gara - gara rayuan gombal si mas pacar yang ganteng kayak Aston Kutcher. Dia bilang, pacaran lama - lama itu dosa, So... what do you think about my past? it takes a long time... right, ignore it

Bla .. bla ... bla... dengan percakapan yang cukup formil di antara kedua keluarga. Cukup menarik, menegangkan, lucu, aneh, dan unbelievable. Cukup menarik karna akhirnya pertemuan keluarga ini terjadi juga, menegangkan karena perdebatan mengenai dua budaya yang sedikit berbeda, lucu karena tetua - tetua apalagi dari keluargaku memakai bahasa yang cukup halus yakni bahasa krama jawa, aneh karena acara lamaran seperti ini seharusnya tidak terlalu banyak orang, dan unbelievable karna tak lama lagi status akuuuuuuu jadi istri orang! waaaaakkk!

Sampai sekarang cincin melingkar di jemari kiri, kayak dipilem - pilem ceritanya biar cowo - cowo di luar sana ga ada yang berani deketin. Preettt ah.. mau pake atau enggak tetep aja yang kepincut ya cuma kangmas satu itu.
Yeeeyy pamer cincin 

Peningset yang kau berikan padaku.. cieh ileeee.. sudah terbongkar dengan manis dan beberapa sudah aku pakai tiap harinya. Terimakasih sayang :D
Beberapa bingkisan favorit , love it so much!

Namun apalah daya ketika orang - orang bersuara, "kalau sudah ada peningset janganlah berlama - lama memutuskan kapan akan hari pernikahan itu".
Si Aston Kutcher ini kayak kebakaran jenggot, telpon mama papa, merengek ke bapak mertuanya untuk segera memutuskan hari sakral itu.
Si Bapak sedikit menggeram, "Katanya mau nunggu sampai wisuda?katanya mau pindah kerja sampai dapat yang lebih baik?"
Si Aston berbisik mesra padaku, "Sayang bilang bapak, kuliah sama kerja itu ga gampang, nungguin selesai kuliah ga kelar - kelar, pacaran makin lama makin dosa."
Well, copy paste dari omongan si pacar akirnya Bapak segera memutuskan.

Giliran rombongan keluargaku datang ke rumahnya disambut dengan pita - pita dan bunga - bunga. Alah... Bohong. Hanya pertemuan kecil antara dua keluarga menentukan hari. Terjadilah ketidakcocokan antara keluarga. Si mama mertua menanyakan ke dukunnya si Bapak menanyakan ke dukunnya, helloooo dukun juga manusia please jangan percaya mereka pasti berbeda. Percayalah semua hari baik. Oke, jangan dipercaya, intermeso saja.
Pokoknya hari itu adalah hari dimana perbedaan kedua kubu muncul meski sudah sepakat di satu hari.

Hari demi hari berlalu, persiapan demi persiapan kami lalui bersama. Kali ini perbedaan tidak muncul dari dua kubu, namun berkubu - kubu. Si A inginnya S si B ingin  Z dan sebagainya.

Teman - teman yang melihat pasti takjub, "Alhamdulillaaaahh yaa akhirnya akan segera halal"
Ada juga yang bilang, ""Woooow keren yaaa kecil - kecil jadi manten!" kalimat ini sesungguhnya yang bikin nyesek karena sebenarnya tubuh aku aja yang kecil lainnya enggak.
Ada lagi, "Waaa senangnyaaa, selamat yaaa.. aku kapan?pengen deh kayak kamu."
Yaaa yaaa.. silahkan kalau mau kayak aku, tapi aku ga mau kayak kamu, haha, bukan maksudnya aku aja kadang masih ngerasa nyesel kenapa harus secepat ini kenapa gampang terbujuk rayuan Aston sih? #nutupmuka

Nikah itu ga segampang ngupil sambil bbm-an, atau ga segampang cuci piring sambil garuk - garuk kepala. RIBET beacuse i wanna make it perfect!
It's not simple dear... (Ngomong sama Aston Kutcher).
Tapi dia bilang.. please make it steady, darling...
Menikah itu ibadah, percayalah...
Pasti ada saja halangan untuk melaksanakannya, orang sholat aja sering ada godaannya, apalagi yang lebih berat.

Well, take it easy


Bismillah :)




Dua keluarga seusai acara lamaran di depan rumahku :)

No comments:

Post a Comment